Lestarikan Amaliyah NU, PK IPNU IPPNU UIN SATU Tulungagung Gelar NGALAP

 


foto kegiatan NGALAP (Ngaji lan Pakerti) 

Penulis : Eka Fitria Lusiana

Tulungagung – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) UIN Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, menggelar kegiatan ‘NGALAP’ (Ngaji lan Pakerti) sebagai upaya melestarikan amaliyah NU. Acara ini berlangsung di Pendopo ISNU Tulungagung, Sabtu (28/09/24).

Ketua PK IPPNU UIN SATU, Mahrisa Khoirotin Nisa, menjelaskan bahwa kegiatan NGALAP sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga sekarang. Rangkaian kegiatannya meliputi khataman Qur’an, ngaji Kitab, dan diskusi.

“Ngalap ini merupakan kegiatan rutin yang diawali sejak 2020 dan masih terus berlanjut hingga sekarang. Kegiatannya diawali dengan khataman qur'an, ngaji kitab, kemudian dilanjutkan diskusi bersama, setiap tiga minggu sekali,” kata Rekanita Mahrisa, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Rekanita Mahrisa menyebut bahwa, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan salah satu trilogi IPNU-IPPNU, yakni belajar.

“Sebagai salah satu upaya pemenuhan progam kerja Departemen Dakwah yang bertujuan untuk mempresentasikan salah satu nilai trilogi IPNU IPPNU yaitu belajar, selain itu juga sebagai wadah diskusi Rekan dan Rekanita mengenai materi Fikih dan Ubudiyah,” pungkas Rekanita Mahrisa .

Dia berharap acara ngaji lan pakerti dapat berjalan istiqomah serta menjadi sarana Rekan-Rekanita PK IPNU-IPPNU UIN SATU menambah ilmu pengetahuan.

Sementara itu, Wakil Ketua Departemen Organisasi PK IPPNU, Ainul Mardiyah, menambahkan bahwa acara NGALAP tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar anggota.

“Ya kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman agama, tetapi juga mempererat silaturahmi antar anggota, membentuk kader yang berakhlak mulia, dan menjaga nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah,” jelas Rekanita Ainul.

Di bagian lain, anggota PK IPPNU, Laili Muzaroah, berharap kegiatan ngaji lan pakerti ini dapat memberikan keberkahan.

“Tentu saja berharap bisa dapat keberkahan dari mengaji, dapat ilmu juga, bisa berjumpa dan nyambung tali silaturahmi (berkumpul dengan teman-teman lagi),” kata Rekanita Laili.

Acara berlangsung dengan khidmat, diikuti antusias dari beberapa pengurus dan anggota PK IPNU-IPPNU UIN SATU Tulungagung.


Dokumentasi kegiatan NGALAP selama berlangsung


 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Picu Kenaikan Harga, Warga Kabupaten Kediri Mengeluh

Gambar
  Foto gas elpiji 3kg di salah satu rumah penjual Penulis: Eka Fitria Lusiana Kediri -  Warga Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, mengeluh karena sulitnya mendapatkan gas melon tiga kilogram di sejumlah toko sejak beberapa hari terakhir. Sumarti, salah satu pedagang elpiji setempat menyebut kelangkaan ini berlangsung sejak dua bulan lalu, Agustus hingga September. “Ya, kalau gas ini memang sudah sulit sejak Agustus sampek sekarang. Sebelumnya sudah telat, tapi masih punya stock,” kata Sumarti saat diwawancarai, (21/09/2024). Hal serupa disampaikan Utami, pedagang lain, yang mengeluhkan kenaikan harga akibat kelangkaan gas melon tersebut. Sebelumnya, elpiji berukuran tiga kilogram dijual dengan harga Rp18.000. Namun, ketika persediaannya terbatas, harga jualnya meroket menjadi Rp20.000 sampai Rp25.000. “Kan biasanya dapet harga 16.000 dari pangkalan, tapi sering naik jadi 18.000. jadi, jualnya juga harus menaikkan harga 20.000. di facebook juga ada yang nawarin...
Baca selengkapnya

"Pemkab Kediri Tak Buka Formasi Disabilitas, Pendaftaran PPPK Masih Sepi"

Gambar
  Sumber foto: Radar Kediri Kediri – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tidak membuka formasi untuk kelompok masyarakat berkebutuhan khusus di dalam rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) , Jum'at (11/10/24). Mengutip dari laman radarkediri.jawapos. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri Noor Rokhayati melalui Kabid Pengadaan Informasi dan Fasilitas Profesi ASN Andri Sugiarto mengatakan, di Kabupaten Kediri total ada sekitar tiga ribu tenaga honorer.  “Di antara mereka tidak ada kelompok disabilitas,” kata Andri. Kabid Pengadaan Informasi dan Fasilitas Profesi ASN tersebut, menyatakan, tidak adanya formasi disablitas, serta mempertimbangkan kondisi ribuan tenaga honorer tersebut. Yakni, di antara mereka tidak ada penyandang disabilitas. Sehingga, Pemkab Kediri tidak menyediakan formasi disabilitas, meski dibuka tetap tidak ada pendaftarnya. “Kalau kemarin (CPNS) untuk umum. Orang umum bisa daftar. Kalau ini menyesuaikan dengan dat...
Baca selengkapnya